Sekepindahan dari kampus serang banyak banget yang harus diadaptasi ulang.
Entah lingkungan kampus jakarta, rundown kegiatan harian, sampai administrasi.
Perpustakaan, beda banget sama di kampus serang.
Kalau di kampus serang minjem buku cukup tunjukin kartu taruna.
Ya walaupun pada akhirnya kartu taruna gue hilang di perpus kampus serang.
Gue ga nyalahin petugas sih, ya mungkin aja karena gue yang minjemnya kelamaan sampe bikin petugasnya luppa nyimpen kartu itu dimana.
Nah sistem baru kemudian diterapkan di kampus jakarta.
Kartu perpus dikasih barcode, jadi proses peminjaman buku jadi lebih simpel.
Pengurusan data buku yang dipinjem lebih ringkes, dan dilakukan secara mandiri.
Kita tinggal scan barcode yang ada di kartu anggota, lalu scan 3 buku yang mau elo pinjam.
Iya, cuma 3 buku, engga lebih.
Masalah pun tiba, ketika gue minta kartu gue di petugas perpus ternyata punya gue gaada.
Gue pun shock, dan gue mencoba untuk ingat2.
Yaa, gue lupa.
jadi kartu perpus di kampus jakarta dikumpul ketika kita mau mutasi kampus. That's why kita cuma pakai kartu taruna untuk pinjem buku selama di kampus serang.
Kemudian gue bilang ke petugas perpus kalau gue juga ikut mengumpulkan sewaktu ingin pergi ke kampus serang.
"tapi punya kamu gaada dek, terus kamu mau bilang kalau petugas perpus yang ngilangin kartunya?"
"bukan begitu bu, baiklah saya mengajukan pembuatan kartu perpus baru aja"
"baik, isi data kamu disini. dan kamu wajib lapor selama 7 hari berturut ke saya. baru kartu kamu bisa di proses"
yap emezing, gue harus lapor selama 7 hari baru kartu gue bisa diproses.
Akhirnya gue iyakan, karena ini berkaitan sama clearing nanti ketika mau ujian.
Dan gue emang butuh banget kartu itu.
Setiap hari gue lapor ke perpus, mengikuti kemauan petugas perpus tersebut.
Seinget gue ini di hari ke-3 gue lapor ke perpus.
Dan bapak perpus yang satunya (duh maaf ya pak saya gatau nama bapak :3 ) bilang ke saya.
"Mau ngapain dek? mau lapor diri pak"
"lapor diri apa?"
"jadi kata ibuk yang satunya saya disuruh lapor diri supaya bisa bikin kartu perpus lagi" (literally gue juga gatau nama ibuknya haha)
"emang kartu kamu hilang?"
"iya betul pak"
"sini ikut saya"
gue diajak ke meja administrasi buat ngisi data diri gue.
Gak lama kartu perpus gue jadi.
Tapi baru bisa diambil keesokan harinya karena nunggu kode barcode nya jadi.
Dan gue bayar 5000 rupiah untuk administrasi.
Well, semudah itu ternyata proses pembuatan kartu perpus baru.
mungkin gue yang salah ngomong awalnya ke ibuk yang pertama, akhirnya gue dikerjain.
***
Seminggu kemudian gue pulang ke rumah, dan gue iseng buat buka berkas2 file lama kuliah.
Emang udah jadi kebiasaan rutin buat gue, buka lembar2 lama biar inget2 kenangannya eaa.
Guess what? kartu perpus gue ketemu -.-
Ternyata emang gue ga ngumpulin itu pas clearing sebelum pergi ke serang.
Jadi emang dasarnya gue yang salah, dan gue tiba2 jadi ikhlas pas waktu itu dikerjain hahaha.