Showing posts with label Celoteh Jelata. Show all posts
Showing posts with label Celoteh Jelata. Show all posts

Wednesday, April 14, 2021

Tidak Perlu Jadi PNS untuk Korupsi

Bekerja sebagai PNS memang sudah menjadi momok bagi kalangan lama di Negeri ini. 
Sangat disayangkan memang, tapi apadaya.
Menjadi PNS pun rupanya sesuatu yang di idamkan oleh orang tua perempuan yang sedang mempersiapkan pernikahan anaknya. 
Jika ada pria yang melamar anaknya dan bersatus sebagai ASN mungkin jawaban kebersediannya akan diteriakkan secara lantang hingga mengalahi Pemimpin upacara di Istana.

Tulisan diatas hanyalah dongeng, jangan diambil hati.

Balik lagi ke persolan pekerjaaan. 
Toh sekarangpun banyak pekerjaan yang mungkin penghasilannya melebihi seorang ASN.
Pengusaha misalnya ?
Atau Pengusaha yang merangkap sebagai Pejabat / Wakil Rakyat ? 

Beberapa bumbu ini membawa gue, mengingat apa yang pernah terjadi semasa bangku SMK.
Di waktu itu gue sedang berdiskusi mau lanjut kuliah dimana, karena juga kebetulan pekan Ujian Nasional baru saja selesai.
Gue menekankan bahwa lebih memilih masuk ke IPB dibanding STP (2 pilihan yang sesuai dengan jurusan SMK gue, Perikanan).
Kenapa IPB? satu alasan karena gue gamau Jadi PNS. Yang gue pahami waktu itu adalah STP merupakan Perguruan Tinggi Kedinasan, dimana lulusannya "mungkin" akan langsung ditempatkan di Instansi-instansi terkait dan menjadi PNS.

Kenapa gue gamau jadi PNS? 
Sedangkan kedua orang tua gue sangat antusias mendengar anaknya berpeluang jadi PNS jika melanjutkan kuliah di STP. 
Gue takut untuk melakukan Korupsi. 
Ya, Takut. 
Sebab itu gue lebih memilih IPB.  
Setelah gue Kulik lagi, ternyata sekarang Kedinasan hanyalah status perguruan tinggi nya saja. Sudah tidak lagi Ikatan Dinas.  
Re : STP Sekolah Tinggi Perikanan Akhirnya STP kembali masuk dalam pilihan prioritas, dan nilai lebih dari STP adalah biaya pendidikan yang sangat terjangkau. 

Setelah melalui 4 tahun Kuliah + 1 Tahun Wirausaha + 1 Tahun Kuliah Profesi Guru + 1,5 Tahun Pengalaman Kerja di Sekolah dan Kementerian. 

Apa yang terjadi? Gue jadi PNS!

Hal yang paling pertama gue hindari semasa bangku SMK dulu malah kesampean ke gue. Apakah ini karma? 

Well, Sejalan dengan waktu yang telah berlalu (7,5 Tahun) sejak itu. Pemikiran gue pun terus berputar dan berubah. Mungkin juga sudah berkembang menuju pra-dewasa. Gue sekarang sadar, tidak harus menjadi PNS untuk Korupsi!

Pejabat diatas sana yang banyak tertangkap sebab kasus korupsi apakah beliau-beliau PNS? Banyaknya bukan!

Semua pekerjaan dalam profesi apapun bisa korupsi...

Waktu, Uang, Janji, dan lainnya. 

Hebatnya, setelah gue yakin akan hal itu. Malah gue dikasih jalan dan Jadi PNS! 

Sebuah hal yang justru gue hindari sejak Pendidikan Menengah Atas. 

Ya, gue percaya semua yang telah terjadi mempunyai alasannya masing-masing. Sebab itu jangan lupa untuk selalu bahagia dan berikan seterbaik yang elo punya. 

Chill!

Friday, November 02, 2018

Educate Your Self



Pada 3 pertemuan kuliah terakhir benar-benar membuat gue sadar betapa pentingnya untuk memotivasi diri.
Outputnya simpel, agar kita mau berjuang untuk menggapai semua yang diinginkan.
Membangun motivasi, membentuk konsep diri.

Kita semua tahu bahwa di era yang sangat maju ini semua bisa diraih dengan sangat mudah.
Apapun itu.
Jadi agak aneh aja ketika ada orang yang suka banget nanya hal-hal yang mendasar.
Kalau kata Dosen gue kemarin dalam setiap circle pasti ada orang seperti itu.

Satu hal sih yang gue pikir, kenapa dia suka banget nanya-nanya hal mendasar.
Yang seakan men describe dia like innocent people.
Kalau pikiran gue dia sengaja nanya2 hal kecil karena cuma mau ngetes kita aja.

Gue pribadi kalau di dalam sebuah lingkaran, ketika mau nanya hal sebelumnya gue udh googling dulu. Biar ga bego2 banget. Tapi tujuan gue googling biar apa yang gue lempar ke forum ya engga cuma kejawab sampe kulit, tapi bisa mengkerucut sampai ke biji sehingga dapat kesimpulan. That's why we must train our brain so it can improve its high order thinking skill

Buang-buang waktu ga sih, misalnya elu udah tau suatu hal.
lalu elu lemparkan ke forum, disaat yang sama elu mempermasalahkan jawab temen2 elu yang kurang ngena sama yang elu mau dapet.

That's all..
Educate Your Self!

Wednesday, October 03, 2018

Balada Pendaftaran CPNS 2018


Hari ini baru saja diumumkan bahwa pendaftaran CPNS 2018 diperpanjang.
Iya diperpanjang hingga tanggal 15 Oktober 2018.

Kemudian gue berbincang dengan teman, gimana pendapat elu tentang pendaftaran yang diperpanjang.
"Ya percuma sih diperpanjang kalau akses ke website nya masih lalod.
Kita sih ga masalah pendaftaran cuma seminggu asalkan akses kesananya gampang.
Lah ini waktunya aja yang diperpanjang, tapi akses nya masih sulit."

Temen gue berkata demikian, guepun mengamininya..

Kemudian selain itu, dibanding tahun lalu jelas berbeda.
Akses menuju halaman registrasi peserta tes lebih mudah waktu tahun lalu, jauh lebih mudah.
Gue ga paham apa yang terjadi di atas sana sekarang.
Harusnya kan pemerintah siap, tenaga teknis di bidang terkait juga pastinya banyak dan memumpuni.
Dan harusnya malah lebih baik dibanding tahun kemarin.
Atau yang dipekerjakan tidak sesuai kompetensinya? melainkan karena relasinya?
Ah sudahlah...

Ada juga yang sedikit menggelitik.
label Sarjana di negeri ini terlalu beragam, padahal intinya cuma satu.
Misalnya Sarjana Perikanan, Ada S1 dan DIV.
Kalau dilihat dari KKNI S1 dan DIV itu setara, SETARA...


Kemudian yang membingungkan ada Instansi yang sadar dan menerima perbedaan tersebut.
Namun ada yang kekeh harus terpaku pada apa yang mereka minta.

Terlalu ribet ya?
Okay, i'll make it simple.

Ada beberapa instansi yang menuliskan latar belakang pendidikan pelamar boleh dari S1 maupun DIV.
Namun lebih banyak instansi yang menuliskan bahwa formasi tersebut hanya bisa diisi oleh Lulusan Berlabel S1.
Ini Contohnya. (Screenshoot formasi)


Padahal kan buat posisi yang sama.
Apa karena beda instansi beda kebijakan?
Kalau dibilang D-IV beda dengan S-1, iya memang beda.
Dari proses kuliahnya juga beda, tapi kan itu cuma label.

Kalau dibilang D-IV lebih siap kerja iya betul.
Kalau dibilang S-1 lebih siap materi iya betul juga.
Beda nya disitu, lulusan D-IV lebih siap untuk terjun langsung sedangkan S-1 lebih kaya akan materi.
Tapi itu cuma gambaran umum, semua kan balik lagi ke pribadinya.

Ada kok individu lulusan S-1 yang lebih gigih dalam bekerja dibanding D-IV nya.
Ada juga individu lulusan D-IV yang lebih memumpuni penguasaan teori dibanding S-1 nya.

Pak Buk, Saya harap negara ini benar-benar negara demokrasi.


Sumber Tabel Formasi
BKD Pemprov Jatim
BKD Pemprov Bengkulu

Thursday, September 27, 2018

Distraksi


Gue tertarik sama judul tulisan ini.
gue mendengarnya di sebuah lagu dara cantik bernama Danilla.
Siapa itu Danilla?
Really u don't know about her?
i'll tell you later.

Gue cari di KKBI ternyata enggak ada.
It's mean bahasa ini masih termasuk kata serapan.
Yang belum resmi jadi kata dari bahasa Indonesia.

Baiklah, kemudian gue cari di kamus bahasa inggris.
Ternyata Kata Distraksi berasal dari Distract.
Yang berarti pengalihan, hambatan, halangan, larangan.

Sekarang gue udah siap buat nyeritainnya, karena konsep tentang distraksi sudah kita sepakati.

Seberapa sering elo mendapat distraksi di dalam hiduplu?
Gue? Ya, sering.
Dan yang paling sering mengakibatkan hal itu adalah pikiran gue sendiri.
Dulu gue masih terlalu banyak mikir sebelum melakukan sesuatu.
Akhirnya cuma planing-planing sampah yang ada.
No more action i can do, just planning always do.
Ini lebih masuk ke konsep pencegahan sih.

Thursday, September 06, 2018

The Transit


6 September 2018
Hari ini tepat satu tahun gue di wisuda.
Kalau ditanya apa yang udah gue dapat dalam setahun ini, gue blm bisa jawab banyak.
Gue juga belum bisa menunjukan apa2.
But after all, sekarang gue sedang menikmati proses masa persinggahan (Pendidikan Profesi Guru Prajabatan 2018).

Menikmati proses adalah kebahagiaan alami yang kita dapatkan.
Engga semua orang bisa melalui masa ini.
Karena masih banyak yang salah menafsirkan suatu rumus.
do what u love and love what were u doing.

So what u get after ur graduation?
Seberapa penting besaran yang kita dapat?
Kalau cuma untuk dinikmati sementara, fana.

Baru-baru ini gue sedang memahami konsep memberi.
Sebelum memberi kita harus tau apa yang kamu punya.
Karena erat kaitan antara memberi dengan memiliki.
Kemudian bagaimana kamu memberinya?
Apakah target pasarnya sudah sesua?
Berarti kamu harus punya banyak hal sebelum kamu bisa memberi nya.
Apapun itu.

Sekarang kalau ditanya tentang idealisme.
Banyak lulusan perguruan tinggi yang menjual realitas dirinya kepada titik idealis.
Kalau bahasa ngetrennya, stay in the safe zone.
dibalik semua itu ada satu yang terus gue pertahankan.
Hidup untuk mencari bahagia, dan membahagiakan.

Singgah.

Thursday, March 01, 2018

Memaksa Berjodoh

Udah 6 bulan selepas gue wisuda.
Ga kerasa banget sumpah deh.
Padahal rasanya baru kemaren mulai bikin propo KIPA (Skripsi).
Sumpah klise banget haha.
abaikan aja...

Selama enam bulan ini gue bukannya engga ngapa2in.
Gue banyak ngapa2in malah.
Tapi target gue supaya dapet penghasilan blm tercapai.
Sedih sih, tapi gue tetep berusaha.

Bokap pernah bilang, kamu udah kuliah susah2.
Udah tinggi2, apalagi 4 tahun di asrama.
Pake baju dines, yang perjuangannya ga mudah (u know what i mean).
Sekarang bukan waktunya ngerjain hobbi kamu ngurusin ikan.
Tapi gimana bisa ngasilin uang, seenggaknya buat kamu jajan.
Bagus lagi buat kamu lanjut kuliah, dan jajanin adek2.
Ayah ga minta banyak kok mas.

Sulit men.
Gue seperti terjebak dalam ruang realistis dan idealis.
Gue ga idealis buat terus ada di zona ini.
Tapi gue ga bergerak menuju realistis untuk cari jalan lain.

2 Bulan setelah lulus gue menjalani magang di sebuah instansi mandiri.
Instansi ini memproduksi benih ikan konsumsi, ikan patin.
Ya karena skripsi gue dulu konsen nya ke ikan ini.
Setelah magang gue belum bisa langsung menuju lokasi tempur gue.
Karena masih tahap pembangunan, akhirnya gue istirahat lagi di rumah kurleb satu bulan.

Bulan januari gue dikontak sama yang punya lokasi kalo barangnya udah siap.
Yaudah gue berangkat ke luar kota (depok).
Priuk - Depok, udah bisa dibilang kerja di luar kota lah ya haha.
Disini gue mempersiapkan perlengkapan penunjang operasional, sampe akhirnya siap memproduksi benih.
Pertengahan bulan januari gue udah mulai produksi, dan bisa panen di minggu pertama bulan februari.
Gue ga panen banyak, bahkan ga sampe 10% dari jumlah ekor awal tebar.
Tapi masih dimaklumi, dan masih dianggap keberuntungan pemula.

Siklus kedua, ketiga gue mengalami anjlok parah.
Masih beli larva dan ga sampe ke titik panen (flushing).
Menuju ke siklus 4 dan 5 gue nyoba pakai induk yang udh dibeli sewaktu masa siklus ke 2.
Tapi hasilnya nihil.
Gue udh pesimis. mulai berfikir rasional beranjak ke realistis.

Akhirnya Gue hubungi pembimbing gue.
Gue ngasih tau kalo gue mau resign dari sini.
Tapi beliau malah ketawa. "gimana sih kamu dik, payah".
Gue ga marah diketawain beliau, justru gue berfikir, Iya juga.
Terus beliau juga bilang, kalau mau resign paling engga tunggu sampe sekali panen.
Besok ikut prosesi pemijahan di tempat saya. biar tahapan dan alurnya inget lagi.

Tadinya gue udang ngelipet semua baju dan siap dimasukin ke tas.
Tapi lipetan bajunya gue masukin lg ke lemari.
Yaudah satu siklus lagi.
Abis ini baru pulang.

Gue ga nyerah sih.
Gue cuma berfikir, kalau gue disini terus kapan gue bisa punya tempat usaha sendiri.
Penghasilan aja blm jelas, menuju kata stagnan aja tipis banget harapannya.
Gapapa lah gue jadi karyawan kantoran 7-16.
Seenggaknya gue bisa kumpul uang untuk menuju Hatchery Sendiri.

Bergeraklah dari zona nyaman~
Fourtwnty

Thursday, March 09, 2017

Harga Temen VS Professional Deal!


Orang 1: Sama dia aja, mumpung gratis.
Orang 2: engga enak ah, gue baru minta kemarin. belom ngasih apa2 juga.
Orang 1: yailah, beliin aja bakso atau nasi ayam gitu.
Orang 2: Tapi kerjaan dia worth it, kenapa gak kita honor sesuai kesepakatan aja?
Orang 1: Bisa juga sih, Tapi gak salah kan kalo kita ngasih bakso atau nasi ayam?

THAT'S A POINT!

Tiba-tiba laptop gue layarnya biru, dan gue enggak ngerti gimana caranya. Gue inget daud ngerti banget sama gini-ginian. Ahirnya gue kontak lewat twitter. Dia bilang "bawa aja ke sekolah dik, besok". Keesokan harinya sepulang sekolah dia yang dateng ke kelas gue, dan langsung ngebenerin laptop gue. Sementara gue ke warung buat beli jajanan ringan.

"nih ud, sambil dimakan"
"oiya dik, kan enak ngerjain kalo ada makanan hehe"

kira-kira seperti itu percakapannya. Laptop gue bener, dan gue dikasih pencerahan tentang OS Bajakan. Ternyata kalo OS bajakan engga bisa kita update, ujungnya malah jadi crash.

*suara bbm masuk

"dik, bisa minta tolong ga?"
"iya beb ada apa? bisa bisa"
"editin video gue hehe, tugas sekolah sih"
"iya beb, video stocknya udah ada?"
"iya dik, dirumah gue aja ambilnya. sambil gue ngejelasin"
"oke beb"

gue sadar kerjaan gue waktu itu engga maksimal. Bebby minta ada efek asap-asap gitu tapi gue blm bisa. wait.. selain belom bisa laptop gue belom memumpuni. Tapi kerjaannya selesai, dan udah dikumpul juga. gue dikasih honor sama bebby, padahal gaada perjanjian dari awal hehe. Honornya lumayan buat namba-nambah jajan waktu itu (Kelas 2 SMK). Oiya judul film nya "HANTUSIAS" wkwk, gue bikin art covernya juga, kata bebby dan temen-temennya itu keren.

Singkat Cerita..

didalam kehidupan kita, pasti kita punya temen yang hype di suatu bidang. Misalnya, Laptop Repairing, Software Collector, Tukang Gambar, dan masih banyak yang lainnya. ada dua pertanyaan..

Pernah ga elu minta tolong ke dia?

Seteleah kerjaaannya selesai, apa yang elu kasih ke dia?

gue yakin kebanyakan kasus cuma menghadirkan "makasih ya, emang elu deh temen paling oke".
disini gue pengen membuka hati kalian semua. di prologue gue udah jelasin, dan itu dari dua sudut pandang serta kasus yang berbeda. Tapi gue minta tolong "be a smart reader..." Ini bukan persoalan hitung-hitungan, tapi bagaimana kita menghargai seseorang. ceieleeh. 


NOTE:
Satu minggu setelah postingan ini terbit ternyata masih banyak yang belum menangkap isi tulisan dari yang gue harapkan. Mungkin cuma lihat judul dan Thumbnail gambarnya aja hemm. Yang lebih miris tidak memberikan komentar di postingan ini, padahal kan kalau memberikan komentar dapat memperbaiki tulisan agar pesannya lebih mudah dicerna bagi audience. Tapi gapapa, semua nya membangun :D. Thanks for you that was leave your comments below.

Friday, February 24, 2017

TENGGELAM DALAM DIAM...

Gue pernah bertanya pada diri sendiri.

"ngeblog butuh gear apa aja sih?"

jawabannya "no, you're not"..

buktinya dulu elu pernah ngeblog tanpa harus punya "gear". ngetiknya di warnet, ilustrasi dari gugel, kalo butuh banget foto minjem kamera temen.. simpel

iya bener, terlalu lama memantaskan diri. jadinya malah gue terlalu jauh tenggelam. terlalu lama diam. akhirnya tenggelam dalam diam.

Pertengahan tahun 2009, tepatnya waktu gue duduk di kelas 3 smp. waktu itu lagi jamannya ngetrend musik2 emo/melodic/pop punk/hardcore dan temen-temennya, lagi ngetrend juga 'graffiti crew'.

Karena masih labil dan pengenan ikut. akhirnya gue sama temen-temen gue  (hilmy, septian, dimas. dan masih banyak yang lainnya) bikin crew juga. aaaannnnd the name is zeroartcrew. singkat cerita, karena media publikasi para graffiti crew ini adalah blog, gue ikutan juga bikin blog.

sampe skrg masih ada zeroartcrew.blogspot.com.

karena blm punya gambar, waktu itu blognya gue isi pake gambar2 graffiti yang gue ambil dari gugel. sampe akhirnya ada crew sebelah ngomment. " wey anjing, duel lah ayo.." (kalo ga salah inget itu istilah buat adu bikin graffiti, secara langsung dan bersebelahan). dan gue cuma bisa diem aja..

hilmy dan septian bilang
"elu sih dik cari gara2.."
"tapi gapenting juga ngurusin mereka, jalanin aja"

enggak lama gue hapus gambar2 tai itu dan gue pergunakan blognya sebagai blog pribadi huehehe..

gue aktif nulis sampai akhir tahun 2010. waktu itu statistik pengunjung harian bisa sampai 200orang (cukup lumayan buat blog yg isinya belom terlalu jelas).

sempet vacum beberapa lama karena sibuk buat mencari jadi diri, nunggu sampai "gear" nya udh siap.

jati diri yang dicari ga ketemu, gear yang ditunggu ga muncul2 juga. akhirnya tersudutkan oleh sebuah dilema yang gue buat sendiri.

Jadi temen-temen, ngeblog itu ga serumit yang dibayangkan dan ga segampang yang difikirkan juga.

Intinya punya niat dan kemauan. ditambah, carilah motivasi untuk apa kita memulai ngeblog. Buat keren2an kah, buat iseng2an kah, atau buat iseng-isengan yang keren haha.. feel free..

blog gak cuma dari blogger, skrg ada banyak. selain mesin ini tetangga lainnya ada wordpress & tumblr. selebihnya gue gak terlalu rekomendasiin.

#HappyBlogging

Thursday, February 23, 2017

KEBEBASAN BERPENDAPAT..

kalo ngomongin persoalan mengenai kebebasan dalam berpendapat agak ngilu kayaknya, tapi gue gatel pengen bahas ini. (dikit)..

basicnya negara kita ini kan negara demokrasi. demokrasi sendiri berhasal dari kata yunani  yaitu demokratia yang terdiri dari dua kata demos (rakyat) dan kratos (kekuatan atau kekuasaan). simpelnya dari rakyat untuk rakyat.

#BertanggungJawab

banyak banget cara untuk mengemukakan pendapat, apalagi jaman sekarang udah era digital. siapapun bisa, dan gratis.

BTW.. dibalik semua kebebasan ini adakah yang menjadi pembatas?

jawabannya "enggak"

balik lagi ke pelaku utama nya, disini harus ada sikap tanggung jawab dalam berpendapat.

"berarti kalo gitu bukan diri kita yang sebenarnya dong?"

pernah denger istilah "guru kencing berdiri, murid kencing berlari". tanpa memfilter konten-konten yang kita buat pun para pembaca "under age" akan bisa jadi lebih pinter dari yang menulis. clear?

++
Misalnya kita nulis "A", Pembaca bisa aja memahami dan melakukan ulang dari A sampai E..

#OutOfTheBox

Gue jarang banget bikin sesuatu dmn udah ada orang yang bisa, pokoknya pengen selalu beda sama orang lain.

and...

Blog ini merupakan media dimana kita bisa menulis A-Z sebebas-bebasnya. Selama itu enggak melanggar hukum yang berlaku, norma-norma yang ada, adat istiadat, dan engga mengandung SARA.

dan juga..

selama kita sebagai creator engga marah juga kalau ada yang mengomentari apa yang kita buat.

Kebebasan Berpendapat.



Wednesday, February 22, 2017

NEPOTISME...


ada satu pertanyaan yang udah mulai basi, dan mulai engga penting untuk dijawab..

"dik? kenapa bukan elu yang jadi HUMAS.."
sebenernya jawabannya simpel, mau pilih yang mana?
pertama, gue serahin sepenuhnya ke para pembuat skenario.
kedua, ini yang agak ribet, walaupun awalnya gue bilang simpel. (maaf kalo plinplan)..

#ProyekDanyon

2 Tahun yang lalu, sekitar pertengahan Semester 2. waktu itu gue masih remaja.
ada kegiatan peringatan hari kartini di kampus. well di setiap acara pasti ada yang namanya bahan publikasi kan kayak poster, banner, sampe sertifikat kegiatan. disini gue diminta buat bikin desain-desainnya, waktu itu kak Dian Tri Saputra (PJS Danyon pada waktu itu) yang panggil gue.

"dek? kamu bisa desain pakai corel draw?"
"mohon izin kak, untuk desain apa ya kak? biasanya saya pakai Adobe Photoshop."
"banner, poster untuk acara kartinian."
"siap kak, bisa juga kalau pake adobe photoshop.."

itu berlangsung waktu lagi belajar malam.
gue langsung ngerjain semuanya di ruang senat pada malam itu, oiya gue gak sendiri. Disty juga dipanggil, karena dia mempumpuni juga di bidang desain grafis. singkat cerita kerjaan ini gak selesai sampai jam 11 malam.

"dek, kerjaan nya dilanjut di wisma aja. kalau masih belum selesai, kalian engga usah ikut kegiatan. bilang proyek dari saya.."

super amazing, PROYEK DANYON BROOOO...

#WakildariPadjas

Bang olin pernah bilang ke gue...
"elu udh dipercaya buat posisi ini, jangan kecewain abang-abang elu"
"tapi bang, gue cuma bisa desain-desain biasa bang"
"elu engga sendiri, ada tede-tede elu, PADJAS. ibarat kasarnya, elu cuma sebagai tumbal di posisi nanti. untuk ngerjain semua proker dan lain lainnya kita bareng bareng"

*mungkin prinsip ini yang engga didapet sama yang lain, jadi kesannya sekarang cuma jadi gengsi belaka...

#SeksiHumas

finnaly, gue terpilih menjadi Seksi Humas 2014-2015 Periode 1.
mungkin pernah berperan di kegiatan Kartinian + wakil dari padjas menjadi alasan ikenapa nama gue disebut dalam pembacaan SK Senat itu.

well. dalam menjabat sebagai seksi humas. Gue masih banyak, banyak banget kurangnya. banyak banget kerjaan yang engga selesai, sampai akhirnya dilimpahkan ke pejabat setelah gue di Periode 2, Adit.

*Hari Serah Terima Jabatan. With Abang Asuh, Andi Prasetya


#FINAL

Waktu wawancara seleksi masuk sekolah tinggi perikanan gue ditanya ini..

"seandainya kamu diterima di Sekolah Tinggi Perikanan, dan kamu sukses. Kamu harus berjanji untuk memajukan negeri ini! jangan sampai kamu kerja di luar negeri dan memajukan negara orang lain?"

"siap bu!"

tapi sekarang gue sadar, kenapa mereka lebih memilih independen dan kerja di luar negeri. bukan semata-mata karena ingin  memajukan negara orang. tapi dia merasa, bahwa di negara sendiri dia tidak punya kesempatan, dan lebih parah tidak dihargai..

sebab prinsip orang indonesia itu masih seperti ini "siapa kenal siapa".
lebih baik memperkerjakan orang yang sudah kita kenal dan dekat, karena lebih bisa dipercaya, even kompetensinya kurang, apalagi ambisi kerja, ambisi jabatan mungkin. dari pada orang yang benar-benar memiliki kompetensi. btw kompetensi akan kalah dengan koalisi..


Nepotisme...