Friday, July 21, 2017

Siang dan Malam Bahagia



Just another song from Pee Wee Gaskins.

And this will lead to the time
We spent the night and talked about our lives
And don't forget to say goodnight
And I look you in the eyes
The temperature was cold but didn't mean anything
Since then I miss you everyday and everynight

Everyday and everynight 3x

I came between the doorstep and window
I'll let you see the part of the world you haven't seen before
So take me by the hand
Let's go
As this drama just begun 2x

Everyday and everynight 3x

I came between the doorstep and window
I'll let you see the part of the world you haven't seen before
So take me by the hand
Let's go
As this drama just begun 2x

Since then I miss you everyday and everynight

**

Haha aneh gak si suaranya.
Recording pakek hape.
Belum selesai lagunya eh si faruq dateng buat ngajarin bikin tabel.
Yaudah jadinya featuring faruq.
Enjoy~

Thursday, July 13, 2017

Melukai Bahagia

Hai bahagia,
ini sudah keberapa kalinya kita berjumpa
gue agak kurang paham
sebenarnya bagian ini pertemuan yang disengaja atau direncanakan?
gue pengen tanya deh sama kamu bahagia.
apakah kamu dengan kesedihan itu bermusuhan?
lalu siapa yang berlaku antagonis diantara kalian.

kudengar dari seorang bahwa kalian belum pernah bertegur sapa ya?
sejak kapan?
wah gue yakin itu waktu yang sangat lama
apakah sebaiknya kalian baikan saja
tapi bagaimana caranya ya~

Cara orang memandang bahagia tentu berbeda.
Begitu juga cara mendapatkannya.
Asal jangan saling melukai.

Berbicara tentang melukai.
Kembali lagi ke cerita di baris awal.
Apakah benar bahagia dan sedih saling bermusuhan?
Apakah benar mereka saling melukai.
Gue pengen tanya kalau kayak gitu.
Menurut perspektif kalian siapa yang jahat? kesedihan atau bahagia~.
Lalu apabila kamu melukai kesedihan untuk mendapatkan bahagiamu, apakah akan membuatmu puas?~

Bahagia dan kesedihan sebenarnya adalah satu individu.
Mereka nyata.
Kalau bahagia itu titik dua dan tutup kurung.
Kalau sedih itu titik dua buka kurung.

Kamu tahu tentang karma?
apakah di agamamu diajarkan tentang ini?
Di agamaku diajarkan tentang pembalasan.
Konsepnya tidak jauh berbeda, sama, malahan tidak ada bedanya.

Kalau kamu berbuat jahat di hari ini, kelak akan ada balasannya di hari esok.
Itu karma, Balasan juga.
Kalau kamu berbuat baik di hari ini, kelak kamu akan mendapat kebaikan di hari esok.
Itu karma bukan?

Merekam Bahagia

Hai Bahagia,
Ini tulisan ke-lima tentangmu yaa.
Banyak orang berbisik bahwa tulisannya terlalu berat.
Sulit dimengerti.
Lah, gue sama sekali enggak menggantungkan barbel di rangkaian kata-kata itu kok.
Atau mengikatnya erat pada pasak yang dihempaskan ke bumi.

Ada unsur kesengajaan memang.
Gue sendiri gak cukup sekali untuk memahami tulisan sendiri.
Memang aneh.. gue emang udah aneh kok semenjak lahir.
Jadi gini, gue inget waktu gue masih umur 3 tahun.
Ga inget banget sih, ingatan ini dibantu dengan melihat potret tubuh gue pada saat itu.
Belum lama kemarin gue lihat tumpukan foto-foto tua di rumah.
Salah satunya gue lihat gue sedang makan mie, yaa mie instan.
Emang gak baik makan mie instant, apalagi masih kecil.
Tapi kepalang gampang dimasak, sama rasanya juga enak, apalagi harganya tidak terlalu menanjak.
Gue makan mie instantnya bukan di piring.
Mie nya gue tumpahin ke lantai, terus gue makan yang ada di lantai.
Kemiringan otak ini sudah terjadi sejak gue kecil ternyata.
Jadi jangan heran ya.

**

Ada banyak cara untuk merekam bahagia.
Kenapa harus merekam bahagia?
Karena untuk memutarnya kembali di waktu yang akan datang.
Ya untuk jaga2 apabila kita enggak kebagian bahagia di masa itu.
Putar saja bahagia yang lama, seenggaknya rasanya gak jauh beda.

Sekarang gue mau cerita beberapa lagu favorit gue.
Kalau gue denger lagu ini, ada beberapa moment yang gue inget.
Seakan memori itu menempel pada nada2 lagu itu.

**

Time - Thirteen
Sebuah lagu akustik yang dibawakan oleh band cadas asal ibukota ini membawa kenangan sendiri buat gue.
Waktu itu gue sedang dirawat di rumah sakit. 
Emang lagu ini sedang tenar belakangan itu.
Setiap malam gue denger lagu ini.
Mungkin karena ada satu baris dari liriknya yang kayak gini
Hospital hallways aren't meant for this..

Dan kalo gue denger lagu ini ada satu hal yang gue inget.
Ada dua temen gue yang dateng jenguk, mereka baru pulang les.
Kebetulan juga tempat les nya enggak jauh dari rumah sakit.
Sebelum dateng dia juga ngirim pesan singkat.
"dik, tapi maaf ya gabisa bawa apa-apa"
Men, sebenernya makanan-makanan yang dibawain sewaktu jenguk orang sakit itu bukan untuk orang sakitnya.
Tapi buat yang nunggu hahaha.
Pas mereka dateng, suasana ruang rawat gue berubah seketika.
Dibanjiri oleh tawa dan obrolan hangat.
Satu hal yang membuat gue semangat kembali untuk menjalani hidup.
Semangat untuk melawan rasa sakit itu.
sumpah lebay bgt haha.
Salah satu potret merekam bahagia terpancar dari kisah itu.

Samurai Blue - ZZ
Lagu ini sering gue puter barengan dua sahabat gue di bangku SMP.
Hilmy & Septian.
Sepulang sekolah biasanya kita engga langsung pulang.
Parkiran atau kantin menjadi pilihan kita untuk singgah sementara.
Sambil berbincang ringan.
Sambil memakan makanan ringan.
Berbagi tawa juga sering kami lakukan.

Hawaiian Roller Coster Ride
Salau satu OST dari Film animasi Lilo & Stitch
waktu sd, sepulang sekolah gue seneng banget main PS.
game yang gue mainin ya Lilo & Stitch.
Singkatnya kalau gue denger lagu ini, seperti menarik gue ke jaman SD itu.

**

Tulisannya udah mulai panjang dik, Masih ada yang mau baca ga kalau udah sepanjang ini?~
Prinsip gue menulis bukan untuk dibaca, Kalau prinsip elu menulis untuk dibaca, apa bedanya dengan telanjang biar dilihat orang?.
Kalau ada yang baca ya syukur, kalau engga pun bukan alesan gue buat berhenti nulis..

Diveregensi Kebutuhan dan Keinginan

pernah suatu hari gue berjalan diantara penjual-penjual buku bekas
entah kenapa gue rasa bahagia sekali
walaupun hanya sekedar melihat-lihat tumpukan buku itu
sesekali gue coba ambil buku yang dirasa menarik
sampulnya lucu
membalikan pada bagian belakang, dan membaca sinopsisnya
ternyata gue tertarik..
gue beli buku itu
sesampainya dirumah
sambil merebahkan badan di lantai
membuka-buka buku itu
membacanya dengan seksama
sesekali memperhatikan gambar yang ada di covernya
wah bagus, senang, bahagia.

Enggak lama perut ini seperti berbunyi
ternyata benar, dinding-dinding usus saling bergesek
terasa perih sedikit
seakan berkata, "kamu telat makan"
bergegas gue menuju dapur
mengambil piring yang tersusun rapih di raknya

singkat cerita gue udah selesai makan
perut seakan lebih kencang dibanding tadi
enak, tenang, tinggal tidur siang deh.

**

"Tergantung bagaimana elu menyikapinya
Kalau yang elu dapat besar, tapi ga bahagia, ya percuma.
Misalnya gini, tempe orek dengan bumbu yang lengkap
dimasak dengan penuh cinta akan lebih enak dibanding ayam potong yang direbus
dan dimakan dengan kecap saja" - Nelvan Subayu






Wednesday, July 12, 2017

Memilih Bahagia

Potret pendidikan di indonesia.
Biasanya dipengaruhi oleh rasa Gengsi.
jarang sekali anak manusia di bumi pertiwi ini.
yang benar-benar jatuh pada pilihan hati.

Atau terkadang, ada suara sumbang yang menyerka.
Pilih apa saja, yang penting disana.
iya betul, enggak penting jurusannya.
yang penting kampusnya, universitasnya.

Atau terkadang, kampus itu kampus keluarga.
maksudnya, uyut, kakek, ayah..
semua menempuh pendidikannya disana.
Kamu gak boleh memutuskan tradisi keluarga.

Benar-benar dangkal.

Atau terkadang, masalah materi.
ini yang agak susah untuk ditoleri.
Sang anak paham bahwa dia berisi.
tapi tak mau membebani.

**

Pernah dengan suatu cuitan dari orang yang lumayan terkenal.
"kalau anak anda nilai seni-nya 90 dan matematikannya 60, apa yang ada lakukan?".
kebanyakan orang tua akan memfokuskan anaknya agar belajar matematika lebih intens.
Bahkan tak jarang, anaknya dipaksa untuk les di pagi siang dan malam.
Agar nilainya di semester mendatang bisa seimbang.
Percaya deh, manusia enggak diciptakan untuk bisa ahli dalam segala bidang.

Itu yang mungkin terjadi di bangsa kita saat ini.
Manusia seakan ingin bisa semua.
Melakukan semua, apalagi yang berkuasa.
Lalu bagaimana rakyat kecil?
iya bisa juga semua..
Menangis, menderita, meratap semuanya mereka lakukan.

Masuk kuliah karena terpaksa.
Menjalani 8 semester yang bukan diri sendiri itu susah lho.
Ketika lulus, dipaksa lagi untuk bisa membangun negeri.
Kalau awalnya bukan dari hati, apakah bisa di amini?.

Krisis SDM.
Akhirnya, berdampak di dunia kerja.
Melakukan yang bukan passion.
"ah, yang penting absen, masuk kerja, pulang deh"


**


Gue sendiri merasa seperti itu.
Gue kuliah di tempat yang bagus, bagus banget.
Tapi ini bukan tempat gue.
Terlepas dari garis takdir yang telah di tuliskan oleh Tuhan.

Banyak orang diluar sana yang lebih pantas di posisi ini.
Bayangin aja, makan tidur gue.
Listrik dan air gue.
Semua dibiayai negara.
Yang notabene, diambil dari pajak.
Mungkin aja pajak-pajak ini dari orang yang lebih susah dari kita?.
Udah gitu kuliahnya gak pake hati.
Aduh sungguh merugi..

Terus bagaimana untuk menjadi yang terbaik?.
Di putih abu gue udah cukup mendapatkannya.
Sekarang gue lebih menekankan jiwa.
untuk jadi diri sendiri saja..

Di akademik emang gue seperti menyerahkan saja pada takdir.
di kegiatan ekskuler, banyak banget yang gue dapet.
Tentang bagaimana bisa bekerja di bawah tekanan.
Tentang bagaimana menghubungi atasan.
Tentang bagaimana bekerja dengan team.
Tentang bagaimana membagi waktu.
Tentang bagaimana memilih kebutuhan atau keinginan?.
Tentang pengembangan diri, dan melakukan yang elu suka.

Di sela-sela kehidupan asrama.
gue banyak menghabiskan waktu menatap layar kaca.
mendalami apa yang benar-benar gue suka
dan yap gue bisa.

Kalaupun gue engga kerja sejalur dengan pendidikan ini.
gue udah siap, gue punya pegangan.
Tapi apakah dunia kerja bisa menerima
tanpa dibekali dengan pendidikan formal?

bisa kali dik,.
Hidup itu bukan cuma tentang bagaimana kamu bisa melakukan.
Atau kamu mau melakukan.
Tapi, tentang kamu kenal dengan banyak orang..

Kamu kenal dengan seeorang.
dan dia adalah power ranger.
dan kamu suka menggambar.
siapa tahu power ranger nya bosan dengan kostum lama.
Ranger merah : "eh dik, buatin gue kostum baru dong, yang lebih trendy gituu"

**

Sekarang gue pengen habisin satu tahun gue setelah lulus untuk bebas berkarya.
yaa, benar-benar menjalani apa yang gue suka.
bener-bener passion gue.

Tuesday, July 11, 2017

Ekuivalensi antara Bahagia dan Kebebasan

Masih tentang bahagia

Bebas memang paling asik.
mungkin ini cara termudah untuk mendapatkan bahagia.
tapi bebas yang seperti apa yang memiliki nilai sebanding dengan bahagia.
gue gak cukup memumpuni untuk merincikan bebas itu seperti apa.
satu hal yang jarang gue dapet dari kecil.
bukan karena terkekang.
mungkin hanya dibiasaakan disiplin sejak dini.

Maksudnya gini,
dulu banget senior gue pernah bilang "lakukan apa yang kamu cintai, dan cintai apa yang kamu lakukan".
itu tuh arti sebenarnya tuh sedih lho, menyedihkan.
"ya kalau kamu gak bisa bersama dengan yang kamu cintai, coba cintai yang bisa bersama dengan kamu sekarang" .
re: Bersama = Sesuatu hal untuk dilakukan.

Pernah liat burung terbang di sore hari.
apalagi bergerombol.
pernah suatu sore di pusat kota london.
gue coba berjalan-jalan.
disitu banyak sekali burung merpati.
ya memang burung-burung ini dirawat.
dan ada seseorang yang merawatnya.
setiap pagi dan sore orang tersebut menebar makanan burung2 itu di tepian jalan.
tanpa ragu, tanpa takut diusik burung-burung itu mendarat lalu memakan dengan lahap semuanya.

Pernah juga lihat burung hidup di sangkar, suaranya merdu.
sang pemilik burung ini rajin membersihkan kandang burungnya.
memberikan makanan formula yang terbaik agar burungnya sehat.
bukan cuma sehat, tapi pintar.
sang pemilik sangat ingin burungnya memenangi kontes.
maka tak jarang pemilik burung itu melatih burungnya dengan berbalas siul.
kamu tau apa yang burung itu ucapkan.
mungkin saja suaranya merdu.
mungkin saja dia berkata "lepaskan aku".


Terlepas dari burung yang bebas hidup di alam.

atau burung yang hidup serba mewah di sangkar.
ada suatu potret yang sangat menyedihkan.
tentang burung yang hidup dalam bungkusan kaca.
re:akuarium.

bungkusan kaca yang dipenuhi literan air.
pada hakikatnya burung dilahirkan untuk terbang.
bukan untuk basah, atau terbasahi.
apalagi dengan sengaja.
suatu hal yang sangat tidak diinginkan si burung.
terdengar lagi suara merdu dari si burung.
mungkin saja artinya "bunuh saja aku sekarang".


Pernah melihat ikan tidur?.

di rumah gue punya akuarium.
isinya banyak ikannya.
mereka nurut..
maksudnya, kalau udah jam nya mereka makan.
mereka seperti menunjukan gerakan2 yang menandakan mereka lapar.
seperti berkumpul di sudut..
ngomong-ngomong soal ikan tidur..
apakah ikan bisa tidur di dalam sangkar?.
senada dengan apakah burung bisa tidur di bungkusan kaca.

Kembali lagi pada kebebasan.
ini seperti memaksakan diri untuk terbang.
satu hal yang sangat tidak mungkin untuk di genggam.
ya kecuali punya uang banyak, naik saja kapal terbang.

sudah melalui masa putih abu?.
lebih putih atau abu-abu?.
di masa itu anak manusia seakan ditempa.
disinilah tempatmu untuk mencari siapa kamu sebenarnya.

sekarang berbicara tentang beban.
apakah kamu bisa meraih bahagia bila memiliki dia.
atau dirubah saja menjadi pribadi yang lain.
sebut saja target.
tapi tentu perlu ikhlas untuk menjalaninya.
jelas sih, hidup memang harus ikhlas.
aduh gue rasa belum selesai.
mungkin saja bersambung di jejak berikutnya.

Monday, July 10, 2017

Tentang Mencari Bahagia

seperti yang sudah gue tulis sebelumnya.
persoalannya masih tentang bahagia.
sekarang pertanyaannya ada dua.
bahagia itu memang harus benar dicari.
atau ditunggu saja sampai datang sendiri.

enggak ada yang salah dari kedua pilihan itu.
karena menurut gue bahagia itu sederhana.
untuk mencapai bahagia yang ikhlas memang butuh pengorbanan.

menulis,
adalah salah satu rangkaian dalam merayakan bahagia.
merekam semua gerak nyata hidup menjadi tulisan-tulisan indah.
tidak perduli siapa yang memperhatikan.
walaupun masih hambar satu sampai dua minggu paska kejadian.
transformasi ini akan lebih kental terasa jika dibaca satu sampai dua tahun mendatang.

membaca,
sama halnya dengan menuang.
meminum akan membuat dahagamu hilang.
tenggorokan yang kering terbasahi dengan rangkaian kata2 yang kamu butuhkan.
tapi ingat, enggak semua minuman bisa menghilangkan dahaga.
salah minum bisa juga buat kamu gila, sama kayak salah baca.
minum juga gak boleh sedikit-sedikit, ya dihabisin lah.
kalau engga entar minumannya menangis atau berseringai.
sama kayak bacaan, semua sudah menjadi satu rangkai.
kalau kamu baca satu per tiga saja, belum tentu keretanya akan jalan.

Gaya tulisanmu tua dik~

sekarang sudah paham?

ada beberapa koreksi hidup yang disampaikan oleh pembaca.
gaya tulisanmu tua dik.
ya mungkin kamu yang terlalu banyak melihat kebelakang sehingga pikiranmu tidak jauh beda dengan anak paud.
atau gue yang terlalu banyak melihat film orang dewasa sehingga rangkaian kata ini seakan terlihat semrawut.

ada cerita baru.
masih tentang bahagia..
tapi yang telah dirampas.

menjalani hal yang kamu suka emang sangat menyenangkan.
apalagi seiring dengan itu kamu juga menuai uang.
wah, makan nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan.
tapi , terkadang pemikiran manusia tidak satu frekuensi.
banyak hal mengganjal, yang sebenarnya tidak perlu sekali.
untuk di permasalahi.

Kejedot dibuat sendiri. kalau nangis, yaa berhenti sendiri

namun, apa daya~
manusia hanya bisa berkehendak.
tuhan turunkan para penghancur bumi..
untuk meluluh lantahkan semua yang Ia tidak sukai.
menangis adalah hal klasik untuk menyesali perkataan yang salah terucap.
kalau kata orang dewasa.
"kejedot dibuat sendiri. kalau nangis, yaa berhenti sendiri".

sekarang susah untuk mendapat bahagia itu lagi.
minuman yang gue tuang dua - tiga tahun sebelumnya.
kena tendang anak kecil yang lagi main bola.
dahaga ini seakan menangis.
perjuangan menuang sejak dulu.
tidak terasa ketika beliau datang menghampiri.

sekarang aku bertanya pada diri sendiri.
buat apa jika hidup tidak bahagia.
atau buat apa jika hidup untuk bahagia sendiri.
sungguh durhaka manusia bila hidup hanya ingin dibahagiakan.

dulu waktu kecil gue pernah berfikir.
bahagia itu sederhana.
"gaada pr matematika, itu udah cukup buat bahagia".

Hidup Mencari Bahagia

Hidup ini hanya sekali
kebahagiaan lah yang harus ku cari
"Speak Up - Dilema Kehidupan"


Betul banget bro, buat apasih hidup? ya buat cari bahagia

yang termasuk di dalamnya cara kita mendapat bahagia
juga cara kita membahagiakan semua insan

tapi sangat mustahil apabila dapat membahagiakan semuanya
sebab tuhan saja dibenci setan - @yajugaya


Kalau sudah tahu hidup untuk bahagia

buat apa mempersalahkan
mempermasalahkan semua
apakah dirimu belum paham definisi bahagia itu apa?

Dalam KBBI Bahagia adalah keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan)

Senang dan tenteram
seperti berdiri sore hari
di pinggir jalan
sambir mengirup udara segar
Melihat daun terbang-terbang

Kalau kamu belum bahagia sekarang
Cukup sabar, waktunya akan datang
Jangan malah merusak yang sudah ada
Membawa kembali mereka pada kegusaran

Selesaikan saja
mungkin itu cara untuk bahagia

Sunday, July 09, 2017

Putih Abu-abu

Udah hampir 4 tahun gue meninggalkan kursi sma. gak sma banget sih, yaa gue dulu smk.
jadi bisa di bilang masa Senior High School gue gak putih-abu2 banget.

Kenapa gak abu2 banget, soalnya masa sma gue meleset jauh dari gambaran yg gue dpt dari album stories from our highschool years. Entah karena satu kelas isinya mayoritas batang. Atau karena terpentok LDR sama pacar gue pada waktu itu. Atau entahlah.

Berbicara tentang putih abu2, gue baru terfikir arti di dalamnya. Jadi di masa SMA elu bisa putih se putih2 nya, baik sebaik-baiknya diri elo. Atau abu2 se abu2nya, kelam se kelam2 nya lo. Kalau sampai disini bacanya terlalu serius mending ditutup dulu. Ambil secangkir kopi, baru lanjut baca~

then,Bisa dibilang gue lebih ngisi masa sma gue ke bagian putih. Di awal masuk sekolah, gue pernah curhat ke tante gue karena baru aja patah hati (terpentok ldr). Tante gue bilang, ikutin semua kegiatan positif yang ada di sekolah kamu mas. Apapun itu, buat dirimu se aktif mungkin.

Dan akhirnya hampir semua ekskul dan organisasi penting gue ikutin (kecuali rohis).
Kenapa gak ikut rohis dik? gak perlu jadi org padang untuk bisa makan rendang kan.

Oke, lanjut balik lagi. Kalau orang bilang di masa sma tuh masanya anak muda mencari jati dirinya. Iya, bener banget. Terkadang kita butuh muterin gunung yang sama sampaik 7 kali hanya untuk menemukan jati diri itu. Dan kebanyakan dari kita, ya kita ga sadar kalo elu sebenernya udh nemu siapa elo seharusnya.

Gue, gue merasa bahagia banget pada waktu itu. Gue terima kasih banget sama tante iin atas pencerahannya. Berkat beliau, ya gue jadi aktif di organisasi. Aktif di setiap kegiatan positif. Bahkan gue bisa dpt uang jajan dari hal yang gue suka. Anugerah hidup banget.

Gue mulai bisa bikin digital art ya dari awal sma. Bisa nulis kalimat se sotoy ini ya dari situ. Percaya diri untuk bisa bicara di depan orang banyak juga sama. Dan yang terpenting gue temuin apa passion gue.

Kakak kelas di sma juga berperan banget atas perkembangan karakter kita. Merekalah yang membantu elu menuju ke jalannya. Ke arah putih atau abu2.

Gue juga gak percaya sama diri gue sendiri. Gue bisa aktif di banyak kegiatan dan selalu dapet ranking 1 di kelas. gue juga lulusan terbaik jurusan, dan peringkat 7 satu sekolah. Nilai rata-rata UN gue 9,0. Semua temen  smp gue gak percaya. Mereka yang tau betul gue kayak gimana nya selama SMP. Emang sih, waktu SMA kalau ngumpul sama temen2 SMP (Jl's) gue orang yang jarang bisa ikut. Sampe-sampe dibilang mister GU (gila urusan). Dan gue juga diterima di FPIK-IPB jalur undangan.

Friday, July 07, 2017

Mobil Parkir di Pinggir Jalan


Malem ini keren banget, adek gue baru aja jadi jagoan. Jadi, gue lagi asik ngerjain revisian skripsi di rumah. Tiba-tiba ada suara ketokan pintu, dan gak lama pintunya dibuka dari arah luar. Yap, si ajeng yang masuk rumah. Doi masuk rumah sambil nanya "mas ada ayah ga?" "engga ada jeng, emang kenapa" dengan nada suara yang sedikit bercanda. Dengan suara sambil nafas yang tersendu"ih mas, ajeng serius. ajeng abis nabrak mobil". "serius jeng? kok bisa. Mila yang nabrak?" "engga mas, ajeng yang bawa... maaf yaa".

Kronologisnya gini, adek gue emang belom punya sim. Walaupun umurnya udah cukup sih kalo mau buat sim.

Dia lagi beli kado buat temennya, mengendarai sebuah motor Honda Beat Hitam. Dari arah jalan cemara menuju jalan johar dengan kecepatan 30km/Jam. Lalu 12 Meter setelah per-empatan terparkir sebuah mobil Toyota Avanza Hitam dengan Plat Nomor B 1622 UIG. Dan yak, adek gue menabrak mobil tersebut. Mobil dengan balutan cat hitam ini, terparkir di jalan. Dengan penerangan jalan yang minim gue rasa masuk akal juga kalau mobil ini gak kelihatan. Mobil ini mengalami lecet di bagian bumper belakang sebelah kanan, serta kaca luar lampu sen sebelah kanan yang pecah. Pecahan tersebut tidak terlalu besar, membentuk lingkaran dengan diameter sekitar 10cm.

Sang pemilik mobil mengaku bahwa dirinya adalah dokter gigi, dan mempunyai klinik di jalan kramat jaya.

Gue mengakui betul bahwa adik gue salah. Tapi apakah dibenarkan Mobil diparkir di pinggir jalan raya?. Sedangkan disitu tidak tertera rambu diperbolehkan parkir. Ditambah lagi penerangan jalan yang tidak memadai. Sudah resiko apabila terjadi apa-apa di jalan apabila menerobos aturan tersebut.

Dengan nada emosi gue sampaikan kalimat ini ke pemilik mobil "iya bu, saya tau mobil ibu diem. emang ngapain mobil ibu diem. Parkir? disini bukan tempat parkir bu, ini jalan umum, ibu parkir saja sudah mengurangi 40% dari ruas jalan. Ini juga dapat mengganggu aktivitas umum" tapi ibu itu menjawab dengan mudahnya "ya, saya kan sedang makan bakso dengan anak2 saya. Orang2 disini juga banyak yang parkir di pinggir jalan".

Gue ulangin sekali lagi, Sang pemilik mobil mengaku bahwa dirinya adalah dokter gigi. Dengan orang yang memiliki background pendidikan seperti itu gue rasa terlalu dangkal apabila dia mengakatan jawaban ini "ya, saya kan sedang makan bakso dengan anak2 saya. Orang2 disini juga banyak yang parkir di pinggir jalan". 

Lalu ibu tersebut beralih bahwa asuransi mobilnya baru saja habis. Awalnya ibu itu tidak tau mau meminta nilai ganti rugi berapa banyak. Tapi di akhir percakapan ibu yang mengaku dokter gigi tersebut meminta nominal sebesar 500 Ribu - 1 Jt Rupiah. Hebat ya..

ps: Sayangnya gue lupa untuk mengambil gambar bagian mobil yang lecet.



Wednesday, July 05, 2017

Serba Susah


Desain ini gue buat dalam kondisi psikis yang sedang merana. Ada beberapa hal menggelitik yang menyebabkannya terjadi.

Tentang menyampaikan pendapat. Gue ambil satu sampel aja. Kotak saran deh contohnya.

Emang dibaca tuh saran-saran yang masuk di kotak itu?
duh..

Emang direalisasikan tuh ?
duuh

Eh maksudnya, Emang ada kotak sarannya?
duh

Kalo kotaknya ada gimana mau masukin saran.

Orang ketiga tunggalNgomong lisan aja dik..

Udh pernah, ampe megaphone nya soak juga beboro haha.

Orang ketiga tunggal: Terus?

udh deh, terima aja.

dari rakyat untuk RAKYAT..

Monday, July 03, 2017

Beginilah adanya

nyatanya aku tak pernah sempat
ragaku selalu saja terlebih dahulu penat
sehingga asa dan rasa takkan pernah tepat
berlarut-larut seperti menelan sebuah granat

Berat ye bahasanya, haha. iya itu salah satu bait dari lirik yang pernah gue tulis. Nulis emang satu hal yang asik, untuk bisa mewakili apa yang gabisa keluar dari mulut. Emang udah gakada tempat buat berbicara. Atau bumi ini terlalu bising. Atau emang udh gada yang mau dengar. Akhirnya nulis yang jadi pelampiasan gue.

Tapi kadang, cara nulis dan baca setiap orang berbeda. Itu yang biasanya sering bikin salah paham. Gue juga pernah denger ada orang yang bilang "kalau lewat tulisan emosinya kurang tersampaikan". 

Diluar dari semua itu, gue tetep beraniin diri buat nulis. Seenggaknya gue tulis apa yang bener2 gue tau. Atau gue sengajain buat orang pusing bacanya, biar keliatan keren aja. Padahal mereka gak ngerti juga apa yang gue tulis haha.

Ngomong-ngomong soal kesalah pahaman. Sering banget hal ini terjadi, apalagi eksistensi jejaring sosial udh gabisa tertandingi. Ketik ini dikit, di screencapture terus di share. Ngomong aneh dikit digituin juga. Atau bahkan sekalipun yang di publish bener eh ada satu golongan yang kurang suka, bisa dijadiin boomerang tuh. duh duh, dunia-dunia.

Kalau dulu ada istilah mulutmu harimaumu, sekarang mah jarimu harimaumu. Betul banget gak, iya betul. 

Sekarang mau apa lagi yang di omongin? oiyaa

Ini kan blogger, dipublish secara langsung. Engga di share via email atau grup-grup tertentu, atau personal chat bahkan. Jadi hitungannya bukan ngomong di belakang kan? setuju ya? hehe

Kalau misalnya ada yang gak sesuai sama tulisan ini, ya monggo di komen di bawah. Jangan malah ngomong di belakang. :). 

yaaa, beginilah adanya.

Terima kasih sudah menyempatkan untuk membaca :)