Showing posts with label Ain't a Sad Song. Show all posts
Showing posts with label Ain't a Sad Song. Show all posts

Friday, April 30, 2021

Suara elo jelek dik!


Nyokap bokap sedari dulu selalu mengajari gue untuk bisa tampil didepan khalayak.

Mulai dari yang paling sederhana mengambil challenge saat temen elu ultah.

Lomba karaoke komplek dalam perayaan 17 agustus.

Hingga Lomba adzan di komplek.


Bukan cuma dalam dunia tarik suara, nyokap bokap juga mendukung gue dalam hal apapun.

Saat gue ngelenong sewaktu duduk dibangku kelas 5 SD.

Ikut Marching band di SD.

hingga olahraga beladiri taekwondo.


See!

Mari kembali ke laptop.


Dewasa ini, gue sering banget nyanyi.

bisa dibilang hobi.

dan beberapa instrumen musik juga gue bisa.

gitar, keyboard dan drum.


Namun engga banyak temen gue yang bilang.

dik better elu diem deh wkwk.

atau anjir suara elu bagus! yak lebih bagus kalo diem.

sikap gue dalam menghadapi semua itu, idgaf man!.


Karena kalau ditarik mundur dari benang yang dulu gue pernah sempat berprestasi di dunia tarik suara.

Contohnya gue pernah menang lomba karaoke waktu gue umur 4 tahun.

juga gue pernah menang lomba adzan sekomplek waktu kelas 8 smp.

terlepas dari mungkin gue menang karena orang dalem atau lainnya.

seenggaknya gue punya bit yang selalu bikin percaya diri gue kuat.


Lomba Karaoke

Gue inget banget dulu gue nyanyi lagu dewa 19, larasati.

dan penonton waktu itu sing along saat gue tampil.

penguasaan panggung gue oke.

dan yak gue menyabet juara 3 pada saat itu.

ditahun berikutnya gue mencoba peruntungan yang sama.

namun nyokap menyarankan kalo gue untuk bawain lagu anak2.

gue nyanyi ayam hitam, tapi sayang disaat gue tampil gue sempet lupa lirik dan tiba-tiba blank

disaat itu juga gue melepas mic dan menyerahkan ke panitia.


Lomba Adzan

lomba ini gue ikuti tepatnya di tempat gue belajar baca kitab.

gue udah pesimis terhadap hasil akhir, karena temen-temen sebaya waktu itu cara baca kitab dan pelafalannya jauh diatas kertas dibanding gue.

but, show must go on.

dan yak, gue juara 1 pada saat itu.


Saat ini gue berprofesi sebagai guru

dengan karakter vocal gue yang berat dan sedikit serak.

ketika mengajar suara gue begitu menggelegar di dalam kelas.

namun, pernah satu kesempatan gue nyanyi dengan sambil bermain gitar.

ternyata respon dari banyak yg mendengar "suara gue khas, dan lembut".

katanya sih, beda banget saat gue lagi ngajar.


anyway

memang, konsistensi gue dalam ambil nada kadang suka labil.

dengan karaktek vocal yang bass malah sering maksa ambil nada tinggi.

mungkin karena banyak lagu yg gue denger dengan aliran musik keras.

fyi, gue jg pernah isi vocal untuk salah satu band metal punya temen gue.


memang sih, gue hobi banget musik, menyanyi.

walaupun kemampuan gue dalam bersuara tidak semampu jari-jari gue dalam memainkan musik.

tapi... yang harus selalu kita ingat adalah....

show must go on!

do what you love,

and love what you do.


Chill!

Wednesday, April 28, 2021

Prime Time untuk Menikah

Berdasarkan kajian biologis, pada usia 21 Tahun untuk wanita, dan 25 tahun untuk pria. organ reproduksinya memasuki fase ideal untuk mulai berkembang biak.

Kajian tersebut juga sejalan dengan kondisi emosional manusia dewasa, sudah cukup untuk bisa memulai kehidupan pernikahan.


Walaupun demikian, nyatanya banyak faktor x yang terkadang belum bisa mengamini dua kajian diatas.


Kita semua menyadari bahwa sosok manusia terbentuk berdasarkan lingkungan dan apa yg telah mereka jalani. Titik mulainya pun tentu berbeda, apalagi kalau bahas ekonomi, engga ada habisnya.


Dewasa ini, gue yang memang belum berani untuk berkomitmen serius dalam suatu hubungan juga memang masih memantapkan mental untuk dunia pernihakan nanti. Pandangan sotoy gw, yang juga mengaku berfikiran terbuka (open minded) pernikahan bukan sesuatu yg gue jadikan tujuan utama hidup, harus terjalani dalam waktu cepat. Maksudnya, gue tidak memasang target harus di umur sekian atau tahun berapa. Cuma yang pasti, memiliki keturunan selalu menjadi hal yang gue impikan.


Belum lama ini, gue sedang menghampiri rumah makan di bilangan jakarta selatan, kemudian gue bertemu dengan seseorang. Kemudian kami berbincang ringan dan menghabisi malam itu berdua. Walaupun kami tidak saling kenal secara pribadi, kampretnya gue kayaknya baper deh.

Yap, tidak kenal secara pribadi karena kami saling menggunakan nama alter pada saat itu. (salah satu rules yang selalu gue gunakan saat berkenalan dengan orang baru).


Dan sialnya, kami pun tidak bertukar kontak.


Ini bukan kali pertama buat gue, dan biasanya im doing fine. Gada baper sama sekali, tapi bertukar kontak. Nah si kampret ini, giliran ga tukeran kontak malah baper. Someone says to me, shit happen into you..


Kembali lagi ke persoalan pernikahan, dari filosofi sotoy gw ada 3 hal yang harus terpenuhi untuk terjadinya pernikahan. Pasangan, Ekonomi dan Mental. Urutannya bisa dibolak-balik, intinya ketiga hal itu ada.


Sekarang, ada hal yg membuat gue malas untuk pulang ke rumah nenek. Entah siapapun disana akan selalu bertanya kapan rencana untuk menikah. Kadang gue jawab dalam hati (gw belum cukup bandel untuk akhirnya memutuskan masuk ke dunia pernikahan). Gue ga maksa pembaca untuk setuju hal ini, karena ini pandangan gue.


Ya daripada gue belum puas bandel, malah berlanjut bandel setelah menikah. walaupun ada juga yg bilang, yaampun belum nikah aja udh begitu apalagi nanti pas saat menikah.


Metode lama ini gue rasa udh ga relevan deh, karena bandel yang seperti apa? You want to be player or cheater? gue lbh prefer player sih, karena memang blm meletakan komitmen pada satu hati ya gue merasa nyaman bisa kesana-sini. Beda hal ketika sudah berkomitmen kemudian bermain sana-sini. Dude! once u cheat arround you'll be cheat arround again and again.


Kurang asik nongkrong, atau bahkan udah sama sekali gabisa. Ini juga termasuk keresahan gue. Punya temen yg udah nikah jadi susah untuk ketemu, ya sebelum nikah emang udah ga asik sih orangnya. Tapi, bayangin deh. Disisi elo yg nongkrong abis orangnya, terus pas dapet bgt moment yg bikin elo jadi gabisa nongs. wah kacau sih. Ya walaupunn nih ya, ada juga yg tetep bisa nongkrong karena istri lo ngebolehin asal tetep tau prioritas. gokil ini ment, rispek buat istri2 yang begini. Hope my future wife like this.


Sedangkan udah mah ga boleh nongkrong, istri lu ada aja kegiatan diluar rumah. Arisan lah, reuni lah, ngumpul sama anak geng nya jaman sekolah atau kuliah. Men, i told u. Shit happens into you.


Nikah bukan buat balapan, karena kehidupan setelah menikah akan sangat panjang. Kalo elu gakuat? akan tergantikan. Sesimpel itu, makanya gue bener2 menyiapkan apa yg dibutuhkan untuk menghadapi fase kehidupan menikah ini. Seperti salah satu quote populer 'life isnt sprint, it's marathon'.


Tapi tapi tapi, dibalik itu semua. Gue rispek sama yang sudah berani menikah di usia prime. Apalagi under itu, katakanlah u-25 lah ya. Dan berhasil.


Selamat!

Sunday, August 05, 2018

Mikha

Mikha

Mikha kucing yang ceria.
warna bulu dia oranye.
Dia datang kerumah dalam keadaan luka.
kaki depan yang patah, dan tulang leher yang sedikit geser.
Agak sedih ngeliatnya.
Gue mengira dia adalah korban tabrak lari.

Seperti biasa gue bangun pagi cuma buat anter adek2 sekolah.
Setelah itu tidur lagi sampe jam 12, begitu dan seterusnya.
Iya, gue lagi ga kerja. Gue lg nunggu pengumuman beasiswa.
siang itu pas keluar rumah gue liat kucing kecil dengan kondisi mata yang penuh dengan kerak.
Ditambah lagi jalannya yang engga sempurnya.

Gue perhatiin kayaknya ini kucing abis ketabrak.
Kasian.

Gue mau rawat kucing itu tapi bokap pasti marah karena katanya bawa penyakit.
Yaudah gue ambil tutup galon isi ulang dan gue kasih air buat dia minum.
Tapi engga mau.
Gue tau dia kayak pengen ngomong sesuatu tapi gabisa :(.

Keesokan harinya sepulang gue anter ajeng kerja nyokap bilang kalau kucingnya mati.
Gue kaget dong, gue lihat kucing nya dan ternyata engga.
Kondisinya emang udah kacau banget, matanya udah gabisa melek karena kerak yang terlalu tebal.
Gue ambil peralatan seadanya dan gue bersihin kucing ini.
See, dia cakep kan :).




Gue kasih nama dia Mikha... Nanti di akhir cerita gue ceritain deh kenapa.

Oiya mikha ini kucing korban tabrak lari.
Kondisi kaki kiri depannya patah.
Dan tulang lehernya sedikit geser.

Setelah gue bersihin dia gue beli makanan kucing di minimarket.
Gue beli yang basah, gue kasih ke dia ternyata makannya lahap.
Dan dia juga udah mau minum.

Sampai empat hari gue mampu kasih dia makanan basah, setelah itu gue cuma bisa beli makanan kering.
Walaupun agak susah buat makannya, gue kasih air sereal kucing itu biar dia gampang ngunyah nya.
Hari makin hari mikha menunjukan perkembangan.
Dia udah bisa lompat2.
Mikha juga kucing yang pintar, selama proses healing gue taro mikha di kandang buatan berbahan kardus.
Walaupun gerak terbatas, dia selalu keluar dari kandang kardus itu buat pup dan pee.

Sampai akhirnya gue liat kalau mikha udah ga sanggup buat pup diluar.
Iya betul dia pup di kandangnya.
Disitu gue sedih, karena yang gue tahu kalo kucing udah pup di kandangnya berarti dia udah ga sanggup ngapa2in.
ya, artinya umur dia udah ga lama lagi.
Kondisi mata mikha udah sembuh, udah ga berkerak lagi setiap paginya.
Tapi luka di lehernya makin besar :(.
Disaat yang bersamaan aplikasi beasiswa gue diterima, dan mau ga mau gue harus ninggalin dia.
Dengan menyerahkan kepengurusan mikha ke adek gue.

Pas gue mau berangkat gue bilang ke dia.
di surga lebih indah mikha, maaf ga bisa nemenin kamu sampai akhir.
Iya, gue udh ikhlasin mikha.

Well, 4 Hari gue di lampung.
Dan gue dikabarin adek gue kalau mikha udah meninggal.
Mikha udah tenang ga ngerasain sakitnya lagi.



Rest in Peace.
Mikha
17 Juli 2018 - 4 Agustus 2018.

Note:
Kenapa gue namain mikha?

Waktu Gue SMA ada film dengan judul mika.
Pemeran utamanya Vino.
Dia mengidap aids.
Walaupun udah divonis bakal mati cepat dia tetap semangat menjalani hidup.
Melawan rasa sakitnya.
Dan itu yang gue liat dari kucing kecil yang gue temuin.
Yang akhirnya gue kasih nama Mikha.

Person in picture 2 My Brotha Bimbim