Sangat disayangkan memang, tapi apadaya.
Menjadi PNS pun rupanya sesuatu yang di idamkan oleh orang tua perempuan yang sedang mempersiapkan pernikahan anaknya.
Jika ada pria yang melamar anaknya dan bersatus sebagai ASN mungkin jawaban kebersediannya akan diteriakkan secara lantang hingga mengalahi Pemimpin upacara di Istana.
Balik lagi ke persolan pekerjaaan.
Toh sekarangpun banyak pekerjaan yang mungkin penghasilannya melebihi seorang ASN.
Pengusaha misalnya ?
Atau Pengusaha yang merangkap sebagai Pejabat / Wakil Rakyat ?
Di waktu itu gue sedang berdiskusi mau lanjut kuliah dimana, karena juga kebetulan pekan Ujian Nasional baru saja selesai.
Gue menekankan bahwa lebih memilih masuk ke IPB dibanding STP (2 pilihan yang sesuai dengan jurusan SMK gue, Perikanan).
Kenapa IPB? satu alasan karena gue gamau Jadi PNS. Yang gue pahami waktu itu adalah STP merupakan Perguruan Tinggi Kedinasan, dimana lulusannya "mungkin" akan langsung ditempatkan di Instansi-instansi terkait dan menjadi PNS.
Setelah melalui 4 tahun Kuliah + 1 Tahun Wirausaha + 1 Tahun Kuliah Profesi Guru + 1,5 Tahun Pengalaman Kerja di Sekolah dan Kementerian.
Apa yang terjadi? Gue jadi PNS!
Hal yang paling pertama gue hindari semasa bangku SMK dulu malah kesampean ke gue. Apakah ini karma?
Well, Sejalan dengan waktu yang telah berlalu (7,5 Tahun) sejak itu. Pemikiran gue pun terus berputar dan berubah. Mungkin juga sudah berkembang menuju pra-dewasa. Gue sekarang sadar, tidak harus menjadi PNS untuk Korupsi!
Pejabat diatas sana yang banyak tertangkap sebab kasus korupsi apakah beliau-beliau PNS? Banyaknya bukan!
Semua pekerjaan dalam profesi apapun bisa korupsi...
Waktu, Uang, Janji, dan lainnya.
Hebatnya, setelah gue yakin akan hal itu. Malah gue dikasih jalan dan Jadi PNS!
Sebuah hal yang justru gue hindari sejak Pendidikan Menengah Atas.
Ya, gue percaya semua yang telah terjadi mempunyai alasannya masing-masing. Sebab itu jangan lupa untuk selalu bahagia dan berikan seterbaik yang elo punya.
Chill!
No comments:
Post a Comment