Thursday, July 13, 2017

Merekam Bahagia

Hai Bahagia,
Ini tulisan ke-lima tentangmu yaa.
Banyak orang berbisik bahwa tulisannya terlalu berat.
Sulit dimengerti.
Lah, gue sama sekali enggak menggantungkan barbel di rangkaian kata-kata itu kok.
Atau mengikatnya erat pada pasak yang dihempaskan ke bumi.

Ada unsur kesengajaan memang.
Gue sendiri gak cukup sekali untuk memahami tulisan sendiri.
Memang aneh.. gue emang udah aneh kok semenjak lahir.
Jadi gini, gue inget waktu gue masih umur 3 tahun.
Ga inget banget sih, ingatan ini dibantu dengan melihat potret tubuh gue pada saat itu.
Belum lama kemarin gue lihat tumpukan foto-foto tua di rumah.
Salah satunya gue lihat gue sedang makan mie, yaa mie instan.
Emang gak baik makan mie instant, apalagi masih kecil.
Tapi kepalang gampang dimasak, sama rasanya juga enak, apalagi harganya tidak terlalu menanjak.
Gue makan mie instantnya bukan di piring.
Mie nya gue tumpahin ke lantai, terus gue makan yang ada di lantai.
Kemiringan otak ini sudah terjadi sejak gue kecil ternyata.
Jadi jangan heran ya.

**

Ada banyak cara untuk merekam bahagia.
Kenapa harus merekam bahagia?
Karena untuk memutarnya kembali di waktu yang akan datang.
Ya untuk jaga2 apabila kita enggak kebagian bahagia di masa itu.
Putar saja bahagia yang lama, seenggaknya rasanya gak jauh beda.

Sekarang gue mau cerita beberapa lagu favorit gue.
Kalau gue denger lagu ini, ada beberapa moment yang gue inget.
Seakan memori itu menempel pada nada2 lagu itu.

**

Time - Thirteen
Sebuah lagu akustik yang dibawakan oleh band cadas asal ibukota ini membawa kenangan sendiri buat gue.
Waktu itu gue sedang dirawat di rumah sakit. 
Emang lagu ini sedang tenar belakangan itu.
Setiap malam gue denger lagu ini.
Mungkin karena ada satu baris dari liriknya yang kayak gini
Hospital hallways aren't meant for this..

Dan kalo gue denger lagu ini ada satu hal yang gue inget.
Ada dua temen gue yang dateng jenguk, mereka baru pulang les.
Kebetulan juga tempat les nya enggak jauh dari rumah sakit.
Sebelum dateng dia juga ngirim pesan singkat.
"dik, tapi maaf ya gabisa bawa apa-apa"
Men, sebenernya makanan-makanan yang dibawain sewaktu jenguk orang sakit itu bukan untuk orang sakitnya.
Tapi buat yang nunggu hahaha.
Pas mereka dateng, suasana ruang rawat gue berubah seketika.
Dibanjiri oleh tawa dan obrolan hangat.
Satu hal yang membuat gue semangat kembali untuk menjalani hidup.
Semangat untuk melawan rasa sakit itu.
sumpah lebay bgt haha.
Salah satu potret merekam bahagia terpancar dari kisah itu.

Samurai Blue - ZZ
Lagu ini sering gue puter barengan dua sahabat gue di bangku SMP.
Hilmy & Septian.
Sepulang sekolah biasanya kita engga langsung pulang.
Parkiran atau kantin menjadi pilihan kita untuk singgah sementara.
Sambil berbincang ringan.
Sambil memakan makanan ringan.
Berbagi tawa juga sering kami lakukan.

Hawaiian Roller Coster Ride
Salau satu OST dari Film animasi Lilo & Stitch
waktu sd, sepulang sekolah gue seneng banget main PS.
game yang gue mainin ya Lilo & Stitch.
Singkatnya kalau gue denger lagu ini, seperti menarik gue ke jaman SD itu.

**

Tulisannya udah mulai panjang dik, Masih ada yang mau baca ga kalau udah sepanjang ini?~
Prinsip gue menulis bukan untuk dibaca, Kalau prinsip elu menulis untuk dibaca, apa bedanya dengan telanjang biar dilihat orang?.
Kalau ada yang baca ya syukur, kalau engga pun bukan alesan gue buat berhenti nulis..

No comments:

Post a Comment